Latest News

Memahami Tahapan Dalam Menyusun Skala Psikologi



Dalam melakukan penelitian di bidang psikologi, tentu para peneliti akan melakukan penyusunan skala agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan lancar dan ilmiah tentunya. Dalam melakukan penyusunan skala, ilmu psikologi memiliki beberapa tahapan yang telah ada.
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam melakukan penyusunan skala psikologi

Penetapan Konstrak
Penetapan konstrak merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Para peneliti melakukan pencarian definisi yang terang dan jelas mengenai konstrak yang hendak diteliti. Dalam tahapan ini peneliti juga harus jeli dan tepat dalam menetapkan jenis konstrak penelitian yang hendak dilakukannya. Apakah konstrak linear, orthogonal, maupun bipolar.

Jenis konstrak pun akan dapat berdampak pada hal-hal yang dijelaskan berikutnya. Peneliti harus mampu menjelaskan tujuan dari penyusunan skala. Apakah ia akan melakukan penelitian, survey ataupun melakukan diagnosis klinis.

Dalam penetapan konstrak juga akan berdampak pada jenis penulisan item, validitas, realibilitas, norma ataupun interpretasi.

Review Konstrak Beserta komponennya
Konstrak yang sudah ditetapkan haruslah dilihat lagi dari komponen yang membentuknya. Komponen tersebut bisa saja berasal dari literature, wawancara, penelitian, pedoman, maupun observasi. Kompenen tersebut lalu harus direview oleh peneliti, rekan dan juga tentunya para ahli konstrak. Lalu komponen yang akan digunakan tersebut dijabarkan lewat indicator perilaku.
Indikator perilaku pun haruslah direview kembali. Hal ini memiliki tujuan untuk memastikan, komponen dan indicator perilaku berjalan selaras.

Penulisan item + Pemilihan Model Penskalaan
Indicator perilaku dibuat menjadi sebuah batu pijakan dalam menuliskan item. Penulisan item memiliki kaidah yang harus ditaati. Penulisan item yang benar akan mengarah kepada validitas logis penelitian yang sedang dilakukan. Validitas yang wajib untuk seluruh alat ukur psikologi.
Penulisan item merupakan soul dari sebuah alat ukur. Benar ataupun salahnya sebuah alat ukur psikologi bergantung pada penulisan item ini. di dalam penulisan item, peneliti harus melihat format penskalaan yang dipilih. Format pensekalaan tersebut akan berdampak pada tata cara pemberian skor.

Reviu Penulisan Item
Item yang telah ditulis haruslah direviu. Reviw guna mengecek ulang. Review akan memastikan bahwa item yang dibuat telah sesuai dengan konstrak. Ada banyak sekali pihak yang terlibat di dalam review ini. Dimulai oleh peneliti yang memastikan item telah sesuai indicator atau belum.
Lalu peneliti disarankan untuk meminta rekan peneliti yang lainnya untuk melakukan review. Peneliti juga dapat meminta ahli konstrak untuk mengecek item tersebut. Selanjutnya, peneliti menemui ahli psikometri untuk meminta tanggapan reviu item dan meminta tanggapan pada property psikometris.

Validitas Isi
Validitas isi adalah validitas kualitatif. Validitas ini adalah wajib untuk ditegakkan semua alat ukur psikologi. Validitas ini biasanya terdiri dari validitas logis dan tampang. Penetapan dari konstrak, review konstrak sampai dengan review item adalah bagian dari validitas logis. Validitas ini dilakukn sebelum melakukan uji coba skala.

Uji coba skala
Item yang telah dilakukan review disiapkan untuk melakukan uji coba. Uji coba berguna untuk mengukur dan melihat lagi, apakah skala yang di buat telah benar ataukah tidak.

Analisis Kuantitatif
Item yang telah diuji coba selanjutnya dilakukan uji analisis secara kuantitatif. Respon dari jawaban direpresentasikan dalam bentuk skor. Analisis yang digunakan tersebut adalah indeks diskriminasi item. Indeks tersebut berguna untuk mellihat apakah terdapat item yang dapat membedakan individu ataukah tidak.
Indeks ini juga dikenal dengan sebagai indeks daya beda item. Individu secara teoritis haruslah menjawab ini. apakah individu tersebut menjawab sudah sesuai dengan yang dimaksud. Selanjutnya item inilah yang kemudian diklasifikasikan dalam kategori sangat bagus, bagus, dan bagus diterima. Item ini menjadi bagian dari skala yang sifatnya final. Item bagus digunakan, sedangkan yang tidak bagus di buang atau direvisi secara total.

Perakitan skala final
Item yang telah lolos sleksi kuantitatif akan menjadi landasan dalam melakukan perakitan skala. Pemilihan item mempertimbangkan skor kuantitatif yang didapatkan. Item yang memiliki skor lebih baik diutamakan dalam melakukan perakitan skala.

Pembuatan Norma & Interpretasi
Skala yang sudah final selanjutnya di buatkan norma. Norma akan menjelaskan beberapa klasifikasi yang didapatkan subjek. Klasifikasi ini ditafsirkan lewat interpretasi. Pembuatan dari norma ini disesuaikan dengan konstrak yang telah di pilih, linear, bipolar, ataupun orthogonal. Norma dan juga interpretasi ini dibuat dalam bentuk buku panduan skala.

Realibilitas
Skala yang telah dirakit dilakukan pengujian realibilitas. Realibilitas mengacu kepada konsistensi ataupun keakuratan hasil ukurnya. Hasil ukur ini belum tentu akan mengukur skor secara murni. Ada beragam kesalahan yang biasanya terlibat dalam pengukuran skor secara murni tersebut.
Ada beragam hal yang ikut terukur. Skor realibilitas yang berada pada 0-1. Skor yang berangka 0,9 memiliki arti 90% hasil dari pengukuran skor murni. Sementara itu 10% adalah kesalahan dalam pengukuran.

Validitas Konstrak
Validitas konstrak adalah jenis dari validitas kuantitatif. Validitas ini didasarkan kepada data empiric. Validitas diolah secara metode statistik. Angka statistic inilah yang akan membeikan info mengenai validitas ini. hal ini juga didapat dari taraf signifikansi. Validitas akan lebih membandingkan alat ukur dengan dirinya sendiri.
Validitas dapat dicapai lewat validitas multitrait-multimethod, diskriminan, konvergen, kelompok ataupun analisis faktor. Validitas yang bagus biasanya akan mendukung validitas konstrak ini.

Validitas Kriteria
Validitas ini akan melihat hubungan dari alat ukur dengan kriteria luar. Validitas kriteria dilakukan sesudah skala final tersebut. Validitas kriteria bisa diperoleh lewat validitas konkuren dan juga prediktif. Validitas konkuren bisa didapat lewat kriteria yang bisa didapat saat ini. Sementara itu, validitas prediktif bisa didapat lewat kriteria yang akan didapatkan kelak. Semakin tinggi korelasi dari alat ukur dengan skala, maka semakin baik pulalah validitas kriteria alat ukur tersebut.

Refrensi:
Periantalo, Japla. 2015. Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah & Bermanfaati. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

http://bit.ly/2u9t2ot


No comments:

Post a Comment

Dunia Psikologi dan Fenomena Sekitar Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Goldmund. Powered by Blogger.